-->'/>

Bledug Kuwu , saudara tua lumpur Lapindo Sidoarjo

 

Halo sahabat !! Pasti tahu yah tentang "LUSI" (lumpur Sidoarjo) ? Tetapi jika saya tanya tentang "Bledug Kuwu" kira kira tahu nggak yah ?? Jauh sebelum semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) , fenomena serupa dapat di jumpai di desa kuwu kec. Kradenan , kab. Grobogan , jawa tengah , fenomena serupa tersebut bernama "Bledug Kuwu". Seperti di ketahui LUSI pertama kali menyembur , Yaitu pada tahun 2006 , lalu kapan pertama kali Bledug kuwu menyembur ? Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan kapan umur kejadian semburan lumpur tersebut.


Seorang geolog Anang Harun satyana menggunakan kronik sejarah legenda untuk mengetahui perkiraan umur kejadian Bledug Kuwu tersebut ?


Menurut cerita rakyat , konon di daerah Bledug kuwu pernah ada kerajaan medang kamulan yang di pimpin oleh seorang raja dholim yang bernama prabu Dewata cengkar , karena raja tersebut kejam terhadap rakyatnya. Seorang pengembara bernama Ajisaka menantang prabu Dewata cengkar beradu kesaktian. Singkat cerita Dalam adu tanding kesaktian tersebut prabu Dewata cengkar kalah dan jatuh ke laut selatan , lalu berubah menjadi buaya putih . 


Di laut selatan pun buaya putih sering kali mengganggu manusia. Maka ajisaka mengutus anaknya yang bernama joko linglung yang bisa berubah menjadi seekor naga untuk membunuh buaya putih tersebut. Agar tidak menggangu rakyat, sang naga harus masuk ke dalam tanah.


Setelah berhasil membunuh buaya putih tersebut ,sang naga kembali ke kerajaan medang kamulan , tetapi naga itu bingung (linglung/maka dari itu beliau di sebut joko linglung) dari bawah tanah naga tersebut menembus beberapa tempat yang ternyata bukan kerajaan medang kamulan di permukaan . Tempat tempat yang pernah di tembus itulah yang kini kita kenal sebagai deretan gunung lumpur di daerah Kradenan meliputi ( jono,crewek ,kesongo dll). Sampai akhirnya joko ling lung menembus tepat di area Bledug Kuwu .


Cerita legenda tersebut disimbolkan dengan sebuah patung Ajisaka yang terdapat di depan pintu masuk di area Bledug Kuwu.


Nama medang kamulan disebut kan dalam naskah kedua dalam perjalanan pujangga manik abad ke- 15 , yang menyebutkan bahwa " pujangga manik meninggal kan pulutan (sekarang desa di barat kota Purwodadi) ia tiba di " medang kamulan". Berdasarkan hal itu maka Bledug Kuwu telah ada paling tidak sebelum abad ke-15.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bledug Kuwu , saudara tua lumpur Lapindo Sidoarjo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel